Foto close-up dari "Tintina" pecahan batu yang tidak sengaja ditemukan Curiosity menggunakan Mast Camera (Mastcam). Foto diambil pada tanggal 17 Maret 2013 dan menangkap ukuran batu sekitar 3 x 4 sentimeter (NASA).
Robot milik NASA yang
tengah menjalankan misi di Mars, Curiosity, secara tidak sengaja menghancurkan
batu dengan interior berwarna putih. Penemuan batu putih di lokasi berjuluk
"Planet Merah" itu makin menguatkan pernah adanya air di Mars.
Sebab, warna putih ini mengindikasikan mineral terhidrasi
yang terbentuk ketika air mengalir di masa lampau. Demikian hasil penemuan ini
dimumkan oleh anggota misi Curiosity di 44th Lunar and Planetary Science
Conference (LPSC) di Woodlands, Texas, Amerika Serikat, Selasa (19/3).
Curiosity menemukan Tintina (nama batu putih itu) ketika
menjelajahi Kawah Gale di dekat ekuator Mars pada Minggu (17/3). Penemuan tidak
sengaja ini terjadi ketika Curiosity menginjak Tintina dan membuka isi
dalamnya.
"Ini adalah salah satu benda paling terang dan
paling putih yang pernah kami lihat menggunakan Mastcam di Kawah Gale,"
kata Melissa Rice dari The California Institute of Technology (Caltech).
Tintina, tambah Rice, memiliki sinyal hidrasi tinggi yang
berhubungan dengan semua materi putih yang ada di dalam batu. Ini mengherankan
bagi para peneliti karena sinyal hidrasi lain tidak nampak dalam imaji Mars
yang ditampilkan Curiosity.
Penemuan ini hanya berselang sepekan setelah Curiosity
menemukan mineral liat dalam batu yang digalinya. Zat-zat yang terkandung di
dalamnya termasuk belerang, nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor, dan karbon
--mengindikasikan bahwa Mars pernah menunjang kehidupan.
Kepala peneliti John Grotzinger menyebutkan pihaknya
sangat antusias dengan penemuan Tintina. Hal ini juga menunjukkam bahwa Kawah
Gale merupakan lingkungan yang bisa didiami.
(Zika
Zakiya. Sumber: BBC News, NASA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar