Senin, 07 Desember 2015

Laporan Kimia Dasar 1 : Materi Dan Perubahan

ABSTRAK



Telah dilakukan percobaan yang berjudul Materi dan Perubahan yang bertujuan untuk membedakan campuran homoen dan heterogen serta pembaruan fisika dan perubahan kimia. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Kepentingan hasil dari percobaan ini adalah untuk  melihat perubahan fisika dan kimia pada suatu materi. Hasil dari percobaan ini adalah pasir + H2O merupakan campuran heterogen, H2O + NaCl merupakan campuran homogen, H2O dipanaskan menghasilkan uap (perubahan fisika), HCl + NaOH menghasilkan kristal garam dan air (perubahan kimia), Lilin dibakar menghasilkan jelaga (perubahan kimia) ketika dingin lilin akan terbentuk kembali (perubahan fisika). Dapat disimpulkan bahwa campuran yang komponen zat terlarut dengan pelarut masih dapat terlihat disebut campuran heterogen sedangkan campuran yang komponen zat terlarut dengan pelarut tidak bisa dibedakan disebut campuran homogen. Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru disebut perubahan fisika sedangkan perubahan yang dapat membentuk zat baru disebut perubahan kimia.






BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
            Istilah materi dapat kita rujukan dengan alam sekitar kita seperti tumbuhan hewan, manusia, bebatuan dan lainnya. Alam sekitar kita merupakan ruang dan yang kita lihat adalah sesuatu yang memiliki massa atau berat dan juga volume, sehingga materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menempati ruang memiliki massa, volume dan memiliki sifat-sifat tertentu.
Perubahan materi dan perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan baru. Perubahan fisika dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan berikut. Perubahan wujud, contoh : air membeku, lilin yang meleleh, iodium menyublim perubahan ukuran, contoh: gula larut dalam air. Perubahan bentuk, contoh: kain menjadi baju, emas menjadi cincin. Perubahan kimia dapat disebabkan oleh proses pembakaran, contoh: kertas dibakar menjadi arang. Proses peragian, contoh: kacang kedelai menjadi kecap. Proses kerusakan, contoh: besi berkarat. Proses kimia didalam tubuh makhluk hidup, contoh:  karbohidrat gula (Michael, 2006)


1.2.      Latar Belakang
            Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membedakan campuran himigen dan heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia.


1.3.                  Manfaat Percobaan
            Manfaat dari percobaan ini adalah supaya praktikan dapat membedakan antara campuran homogen dan campuran heterogen. Dapat membedakan antara perubahan fisika dan perubahan kimia beserta dengan reaksinya.





BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.      Dasar Teori
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, dan kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud : padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak seigid padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, pas bersifat fluida, tetapi tifak seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain. Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pemanasan lebih lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Disisi lain, pendinginan gas akan mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi padatan.
Ilmuwan juga menggolongkan materi berdasarkan susunan sifatnya. Materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur dan senyawa. Satuan dasar yang menyusun unsur dan senyawa adalah atom dan molekul.


2.1.1.   Zat dan Campuran
            Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat – sifat yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur dan karbon dioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat didefinisikan dari penampilannya. Baunya, rasanya, dan sifat – sifatnya yang lain. Saat ini telah dikenal lebih dari 13 juta zat, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat.
            Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat – zat tersebut mempertahankan identitasnya masing – masing. Beberapa contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan, susu, dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Jadi, sampel –sampel udara yang diperoleh darikota yang berbeda bisa berbeda susunannya kaerna berbeda ketinggian., pencemaran, dan lain – lain.
            Campuran bisa homogen atau heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukkan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh  bagiam larutan akan sama, larutan ini adalah campuran homogen. Namun jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat dan terpisah. Jenis campuran ini, dimana susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen. Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan.


2.1.2.   Unsur dan Senyawa
            Suatu zat dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat – zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Saat ini sebanyak 113 unsur telah diidentifikasi. Delapan puluh tiga diantaranya terdapat secara alami di bumi. Sisanya dibuat oleh Ilmuwan. Kimiawan menggunakan lambang – lambing abjad untuk mewakili nama – nama unsur. Huruf pertama lambing unsur selalu huruf besar, tetapi huruf kedua tidak pernah ditulis dengan huruf besar. Sebagai contoh, Co adalah lambang unsur kobalt, sedangkan CO adalah rumus untuk karbon monoksida, yang tersusun atas unsur karbon dan oksigen. Lambang untuk beberapa unsur diturunkan dari nama Latinya, missal Au dari aurum (emas), Fe dari ferrum (besi), dan Na dari natrium, walaupun sebagian besar merupakan singkatan darinana inggrisnya.
            Kebanyakan unsur dapat bereaksi dengan satu atau lebih unsur lain untuk membentuk senyawa. Kita mendefinisika senyawa (compound) sebagai suatu zat yang tersususn atas atom –atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Sebagai contoh, gas hydrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk air, suatu senyawa yang sifat – sifatnya sangan berbeda dengan sifat dari unsur – unsur pembentuknya. Air tersusun atas dua bagian hydrogen dan satu bagian oksigen. Susunan ini tidak berubah dari manapun air itu berasal, apakah dari sebuah danau di Amerika Seikat, dari sungai Mahakam di Kalimantan, atau dari sebongkah es di planet Mars. Tidak seperti campuran, senyawa hanya dapat dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur – unsur murninya. (Raymond, 2005)


2.1.3. Perubahan Fisika
            Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat akan tetapi tidak merubah susunan kimia dari zat tersebut. Contohnya adalah pada pelarutan obat flu, awalnya obat memiliki wujud yang padat setelah dilarutkan menjadi cair. Perubahan fisika dapat dibuktikan pada proses pembentukan es batu, air pada temperatur kamar 25C berfase cair (liquid) jika temperatur diturunkan sampai 0oC cairan berubah menjadi padat (solid). Perubahan yang dialami hanyalah perubahan wujud sedangkan jenis materinya tidak berubah. Pada perubahan fisis tidak terbentuk materi baru karena pada keadaan awal dan akhir jenis materinya sama. Yang berubah adalah wujud atau keadaan fisis lainnya. (Nani, 2002)
Perubahan fisika dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya karena terjadi pelepasan dan pengambilan panas oleh suatu zat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan wujud pada benda. Pencairan, penguapan atau penyumbliman terjadi karena zat menerima panas, sedangkan pembekuan dan pengembunan terjadi karena zat melepaskan panas. Kemudian perubahan fisika dapat terjadi karena pencampuran zat, selama zat-zat yang bercampur tidak bereaksi membentuk zat baru. Contohnya mencampur gula dengan air, zat-zat yang sudah tercampur tersebut dapat dipisahkan kembali satu sama lain. Perubahan fisika juga dapat terjadi karena zat dipotong atau dibelah. Contohnya membelah kayu, kayu sebelum dibelah mempunyai sifat yang sama dengan kayu setelah dibelah. (Lutfi, 2000)
Berikut adalah perubahan wujud zat yang termasuk dalam perubahan fisika :
  • ·         Melebur (perubahan wujud zat dari padat menjadi cair)
  • ·         Membeku (perubahan wujud zat dari cair menjadi padat)
  • ·         Mengembun (Perubahan wujud zat dari cair menjadi padat)
  • ·         Menguap (Perubahan wujud zat dari cair menjadi gas)
  • ·         Deposisi (Perubahan wujud zat dari gas menjadi padat)
  • ·         Menyublin (Perubahan wujud zat dari padat menjadi gas)



2.1.4.   Perubahan Kimia
            Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia. Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:
  • ·         Terbentuk zat jenis baru,
  • ·         Zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
  • ·         Diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.

            Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
  • ·          Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang dibakar.
  • ·      Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape dan kedelai  menjadi tempe.
  • ·          Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan besi.
  • ·       Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan makanan dan  proses pernafasan.
  • ·     Proses pertumbuhan dan  perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya seorang bayi   menjadi dewasa.

Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan baru,  dan perubahan pH. (Ralph, 1987)

2.1.5.   Sifat – Sifat Materi
Sifat adalah kekhasan yang dimiliki suatu objek. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau karakteristik yang dimiliki materi tertentu. Sifat materi dapat digolongkan menjadi sifat instrinsik dan ekstrinsik serta sifat fisika dan kimia.
Sifat intrinsik adalah kualitas yang bersifat khas (dari) tiap contoh zat, tidak peduli bentuk dan ukuran contoh tersebut. Contohnya, rasa asin dari garam dapur dan rasa manis dari gula pasir. Sifat ekstrinsik adalah sifat yang tidak khas dari zat tersebut sendiri. Yang termasuk contoh sifat ekstrinsik adalah ukuran, bentuk, panjang, bobot dan temperatur.

2.1.6.   Sifat Fisika dan Kimia
Sifat fisika adalah sifat atau karakteristik suatu zat yang membedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contohnya, titik didih, titik leleh, rapatan, viskositas, kalor jenis, kekerasan. Kualitas dalam kelompok ini dapat diukur dengan mudah dan dapat dinyatakan dengan bilangan. Zat yang dinamai alkohol memiliki sifat fisika yang berbeda dibandingkan dengan aseton. Apabila diukur sifat fisikanya, kedua zat ini akan memberikan hasil pengukuran yang berbeda.

Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat tersebut dapat berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia termasuk ke dalam sifat instrinsik. Contoh, bensin sangat mudah terbakar, sedangkan minyak tanah lebih sulit terbakar. Besi mudah berkarat sedangkan emas tidak. Perbedaan sifat tersebut karena perbedaan sifat kimianya.



BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1.      Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas ukur, cawan penguap, lampu spirtus, corong, tabung reaksi, gelas kimia, tungku kaki tiga dan perangkatnya, kaca arloji, dan penggaris.
            Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah minyak kelapa, garam dapur, pasir, kertas saring, NaOH, aquadest

3.2.      Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan

  Tabel 1. Konstanta Fisika dan Tinjauan keamanan
No.
Bahan
Berat Molekul (gr/mol)
Massa jenis
g/ml
Titik didih (oC)
Titik leleh (oC)
Tingkat Keamanan
1.
Minyak Kelapa
114,21
0,928
215
62-63
Aman
2.
 NaCl
58
1,03
1465
801
Aman
3.
Pasir
60,08
1,6 ton
2230
1600-1725
Aman
4.
NaOH
40
1,20
1.388
318
Iritasi
5.
Aquades
18
1
100
0
Aman
6.
HCL
36,47
1,19
110
-27,32
10-25% iritasi &25% korosif


DAFTAR PUSTAKA


Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar : Konsep – konsep inti Jl.1 Ed.3. Jakarta : Erlangga
Kartini, Nani, dkk. 2002. Kimia Dasar 1. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Lutfi. 2000. IPA Kimia. Jakarta : Erlangga
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga

Purba, Michael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga