Senin, 07 Desember 2015

Laporan Kimia Dasar 1 : Materi Dan Perubahan

ABSTRAK



Telah dilakukan percobaan yang berjudul Materi dan Perubahan yang bertujuan untuk membedakan campuran homoen dan heterogen serta pembaruan fisika dan perubahan kimia. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Kepentingan hasil dari percobaan ini adalah untuk  melihat perubahan fisika dan kimia pada suatu materi. Hasil dari percobaan ini adalah pasir + H2O merupakan campuran heterogen, H2O + NaCl merupakan campuran homogen, H2O dipanaskan menghasilkan uap (perubahan fisika), HCl + NaOH menghasilkan kristal garam dan air (perubahan kimia), Lilin dibakar menghasilkan jelaga (perubahan kimia) ketika dingin lilin akan terbentuk kembali (perubahan fisika). Dapat disimpulkan bahwa campuran yang komponen zat terlarut dengan pelarut masih dapat terlihat disebut campuran heterogen sedangkan campuran yang komponen zat terlarut dengan pelarut tidak bisa dibedakan disebut campuran homogen. Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru disebut perubahan fisika sedangkan perubahan yang dapat membentuk zat baru disebut perubahan kimia.






BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
            Istilah materi dapat kita rujukan dengan alam sekitar kita seperti tumbuhan hewan, manusia, bebatuan dan lainnya. Alam sekitar kita merupakan ruang dan yang kita lihat adalah sesuatu yang memiliki massa atau berat dan juga volume, sehingga materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menempati ruang memiliki massa, volume dan memiliki sifat-sifat tertentu.
Perubahan materi dan perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan baru. Perubahan fisika dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan berikut. Perubahan wujud, contoh : air membeku, lilin yang meleleh, iodium menyublim perubahan ukuran, contoh: gula larut dalam air. Perubahan bentuk, contoh: kain menjadi baju, emas menjadi cincin. Perubahan kimia dapat disebabkan oleh proses pembakaran, contoh: kertas dibakar menjadi arang. Proses peragian, contoh: kacang kedelai menjadi kecap. Proses kerusakan, contoh: besi berkarat. Proses kimia didalam tubuh makhluk hidup, contoh:  karbohidrat gula (Michael, 2006)


1.2.      Latar Belakang
            Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membedakan campuran himigen dan heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia.


1.3.                  Manfaat Percobaan
            Manfaat dari percobaan ini adalah supaya praktikan dapat membedakan antara campuran homogen dan campuran heterogen. Dapat membedakan antara perubahan fisika dan perubahan kimia beserta dengan reaksinya.





BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.      Dasar Teori
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, dan kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud : padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak seigid padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, pas bersifat fluida, tetapi tifak seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain. Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pemanasan lebih lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Disisi lain, pendinginan gas akan mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi padatan.
Ilmuwan juga menggolongkan materi berdasarkan susunan sifatnya. Materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur dan senyawa. Satuan dasar yang menyusun unsur dan senyawa adalah atom dan molekul.


2.1.1.   Zat dan Campuran
            Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat – sifat yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur dan karbon dioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat didefinisikan dari penampilannya. Baunya, rasanya, dan sifat – sifatnya yang lain. Saat ini telah dikenal lebih dari 13 juta zat, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat.
            Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat – zat tersebut mempertahankan identitasnya masing – masing. Beberapa contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan, susu, dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Jadi, sampel –sampel udara yang diperoleh darikota yang berbeda bisa berbeda susunannya kaerna berbeda ketinggian., pencemaran, dan lain – lain.
            Campuran bisa homogen atau heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukkan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh  bagiam larutan akan sama, larutan ini adalah campuran homogen. Namun jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat dan terpisah. Jenis campuran ini, dimana susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen. Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan.


2.1.2.   Unsur dan Senyawa
            Suatu zat dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat – zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Saat ini sebanyak 113 unsur telah diidentifikasi. Delapan puluh tiga diantaranya terdapat secara alami di bumi. Sisanya dibuat oleh Ilmuwan. Kimiawan menggunakan lambang – lambing abjad untuk mewakili nama – nama unsur. Huruf pertama lambing unsur selalu huruf besar, tetapi huruf kedua tidak pernah ditulis dengan huruf besar. Sebagai contoh, Co adalah lambang unsur kobalt, sedangkan CO adalah rumus untuk karbon monoksida, yang tersusun atas unsur karbon dan oksigen. Lambang untuk beberapa unsur diturunkan dari nama Latinya, missal Au dari aurum (emas), Fe dari ferrum (besi), dan Na dari natrium, walaupun sebagian besar merupakan singkatan darinana inggrisnya.
            Kebanyakan unsur dapat bereaksi dengan satu atau lebih unsur lain untuk membentuk senyawa. Kita mendefinisika senyawa (compound) sebagai suatu zat yang tersususn atas atom –atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Sebagai contoh, gas hydrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk air, suatu senyawa yang sifat – sifatnya sangan berbeda dengan sifat dari unsur – unsur pembentuknya. Air tersusun atas dua bagian hydrogen dan satu bagian oksigen. Susunan ini tidak berubah dari manapun air itu berasal, apakah dari sebuah danau di Amerika Seikat, dari sungai Mahakam di Kalimantan, atau dari sebongkah es di planet Mars. Tidak seperti campuran, senyawa hanya dapat dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur – unsur murninya. (Raymond, 2005)


2.1.3. Perubahan Fisika
            Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat akan tetapi tidak merubah susunan kimia dari zat tersebut. Contohnya adalah pada pelarutan obat flu, awalnya obat memiliki wujud yang padat setelah dilarutkan menjadi cair. Perubahan fisika dapat dibuktikan pada proses pembentukan es batu, air pada temperatur kamar 25C berfase cair (liquid) jika temperatur diturunkan sampai 0oC cairan berubah menjadi padat (solid). Perubahan yang dialami hanyalah perubahan wujud sedangkan jenis materinya tidak berubah. Pada perubahan fisis tidak terbentuk materi baru karena pada keadaan awal dan akhir jenis materinya sama. Yang berubah adalah wujud atau keadaan fisis lainnya. (Nani, 2002)
Perubahan fisika dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya karena terjadi pelepasan dan pengambilan panas oleh suatu zat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan wujud pada benda. Pencairan, penguapan atau penyumbliman terjadi karena zat menerima panas, sedangkan pembekuan dan pengembunan terjadi karena zat melepaskan panas. Kemudian perubahan fisika dapat terjadi karena pencampuran zat, selama zat-zat yang bercampur tidak bereaksi membentuk zat baru. Contohnya mencampur gula dengan air, zat-zat yang sudah tercampur tersebut dapat dipisahkan kembali satu sama lain. Perubahan fisika juga dapat terjadi karena zat dipotong atau dibelah. Contohnya membelah kayu, kayu sebelum dibelah mempunyai sifat yang sama dengan kayu setelah dibelah. (Lutfi, 2000)
Berikut adalah perubahan wujud zat yang termasuk dalam perubahan fisika :
  • ·         Melebur (perubahan wujud zat dari padat menjadi cair)
  • ·         Membeku (perubahan wujud zat dari cair menjadi padat)
  • ·         Mengembun (Perubahan wujud zat dari cair menjadi padat)
  • ·         Menguap (Perubahan wujud zat dari cair menjadi gas)
  • ·         Deposisi (Perubahan wujud zat dari gas menjadi padat)
  • ·         Menyublin (Perubahan wujud zat dari padat menjadi gas)



2.1.4.   Perubahan Kimia
            Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia. Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:
  • ·         Terbentuk zat jenis baru,
  • ·         Zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
  • ·         Diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.

            Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
  • ·          Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang dibakar.
  • ·      Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape dan kedelai  menjadi tempe.
  • ·          Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan besi.
  • ·       Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan makanan dan  proses pernafasan.
  • ·     Proses pertumbuhan dan  perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya seorang bayi   menjadi dewasa.

Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan baru,  dan perubahan pH. (Ralph, 1987)

2.1.5.   Sifat – Sifat Materi
Sifat adalah kekhasan yang dimiliki suatu objek. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau karakteristik yang dimiliki materi tertentu. Sifat materi dapat digolongkan menjadi sifat instrinsik dan ekstrinsik serta sifat fisika dan kimia.
Sifat intrinsik adalah kualitas yang bersifat khas (dari) tiap contoh zat, tidak peduli bentuk dan ukuran contoh tersebut. Contohnya, rasa asin dari garam dapur dan rasa manis dari gula pasir. Sifat ekstrinsik adalah sifat yang tidak khas dari zat tersebut sendiri. Yang termasuk contoh sifat ekstrinsik adalah ukuran, bentuk, panjang, bobot dan temperatur.

2.1.6.   Sifat Fisika dan Kimia
Sifat fisika adalah sifat atau karakteristik suatu zat yang membedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contohnya, titik didih, titik leleh, rapatan, viskositas, kalor jenis, kekerasan. Kualitas dalam kelompok ini dapat diukur dengan mudah dan dapat dinyatakan dengan bilangan. Zat yang dinamai alkohol memiliki sifat fisika yang berbeda dibandingkan dengan aseton. Apabila diukur sifat fisikanya, kedua zat ini akan memberikan hasil pengukuran yang berbeda.

Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat tersebut dapat berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia termasuk ke dalam sifat instrinsik. Contoh, bensin sangat mudah terbakar, sedangkan minyak tanah lebih sulit terbakar. Besi mudah berkarat sedangkan emas tidak. Perbedaan sifat tersebut karena perbedaan sifat kimianya.



BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1.      Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas ukur, cawan penguap, lampu spirtus, corong, tabung reaksi, gelas kimia, tungku kaki tiga dan perangkatnya, kaca arloji, dan penggaris.
            Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah minyak kelapa, garam dapur, pasir, kertas saring, NaOH, aquadest

3.2.      Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan

  Tabel 1. Konstanta Fisika dan Tinjauan keamanan
No.
Bahan
Berat Molekul (gr/mol)
Massa jenis
g/ml
Titik didih (oC)
Titik leleh (oC)
Tingkat Keamanan
1.
Minyak Kelapa
114,21
0,928
215
62-63
Aman
2.
 NaCl
58
1,03
1465
801
Aman
3.
Pasir
60,08
1,6 ton
2230
1600-1725
Aman
4.
NaOH
40
1,20
1.388
318
Iritasi
5.
Aquades
18
1
100
0
Aman
6.
HCL
36,47
1,19
110
-27,32
10-25% iritasi &25% korosif


DAFTAR PUSTAKA


Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar : Konsep – konsep inti Jl.1 Ed.3. Jakarta : Erlangga
Kartini, Nani, dkk. 2002. Kimia Dasar 1. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Lutfi. 2000. IPA Kimia. Jakarta : Erlangga
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga

Purba, Michael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga



Minggu, 02 Februari 2014

Beungong Meulu dan Beungong Peukeun



Pada zaman dahulu kala, di sebuah negeri di Aceh, hidup dua orang kakak-beradik yang bernama Beungong Meulu dan Beungong Peukeun. Kedua orangtua mereka telah meninggal dunia. Tiap hari Beungong Peukeun mencari udang di danau. Suatu hari Beungong Peukun tidak mendapat seekor udang pun. Saat hendak pulang, dia melihat sebuah benda yang menarik hatinya. Ternyata benda itu sebutir telur.

Sesampainya di rumah, direbusnya telur tadi dan dimakannya. Sungguh aneh, keesokan harinya Beungong Peukeun merasa sangat haus. Bukan hanya itu, tubuhnya pun semakin panjang dan bersisik. Akhirnya, suatu pagi saat bangun dari tidurnya Beungong Peukun telah berubah menjadi seekor naga.

“Mengapa Kakak memakan telur itu? Kini kau menjadi seekor naga,” kata Beungong Meulu dengan terisak menyesali perbuatan kakaknya. Keesokan harinya Beungong Peukeun mengajak adiknya meninggalkan gubuk mereka. Sebelum berangkat, Beungong Peukeun menyuruh adiknya memetik tiga kuntum bunga di belakang gubuk mereka. “Ayo, naiklah ke punggungku dan peganglah bunga itu erat-erat, jangan sampai jatuh,” perintah Beungong Peukeun.

Saat melewati sungai besar, Beungong Peukeun meminum airnya hingga habis. Tiba-tiba muncul seekor naga yang marah karena perbuatan Beungong Peukeun tersebut. Keduanya bertarung sengit. Saat Beungong Peukuen memenangkan pertarungan tersebut sekuntum bunga di tangan Beungong Meulu menjadi layu.

Mereka pun melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan mereka kembali dihadang seekor naga yang besar. Kembali terjadi pertarungan. Tiba-tiba sekuntum bunga di tangan Beungong Meulu menjadi layu. Tahulah dia bahwa sebentar lagi pertarungan akan dimenangkan Beungong Peukeun.

Setelah menang bertarung, kakak-beradik itu kembali melanjutkan perjalanan me­nyeberangi lautan. Rupanya di tengah perjalanan menyeberangi lautan tersebut, Beungong Peukeun kembali diserang seekor naga. Kali ini naga yang sangat besar. Saat bunga di tangan Beungong Meulu tak kunjung layu, dia mulai khawatir.

Beungong Meulu semakin khawatir ketika Beungong Peukeun tampak mulai kewalahan menghadapi serangan sang Naga. Saat mengetahui dirinya akan kalah, Beungong Peukeun melemparkan adiknya dari punggungnya. Akhirnya Beungong Peukeun terbunuh oleh serangan naga yang sangat besar itu. Sementara itu, Beu­ngong Meulu terlempar dan tersangkut di sebuah pohon milik seorang saudagar kaya yang kemudian menikahinya.

Namun sayang, selama menjadi istri saudagar kaya tersebut, Beungong Meulu tak pernah bicara ataupun tersenyum. Dia selalu diam dan tampak sedih. Bahkan sampai mereka mempunyai seorang anak. Suaminya mencari akal untuk mengetahui penyebab kesedihan istrinya itu. Maka suatu hari suaminya berpura-pura mati sehingga anaknya menangis tersedu-sedu.

“O Anakku, ibu tahu bagaimana sedihnya hati bila ditinggal orang yang kita cintai. Ibu dulu kehilangan kakak ibu yang terbunuh oleh seekor naga di lautan. Bahkan hingga kini ibu tidak dapat menghilangkan rasa sedih itu.” Mendengar pengakuan Beungong Meulu tersebut suaminya kemudian bangun. Akhirnya, dia mengetahui penyebab kesedihan Beungong Meulu. Keesokan harinya dia mengajak Beungong Meulu pergi ke lautan, di mana dulu Beungong Peukeun bertarung melawan naga raksasa.

Saat sampai di pantai, Beungong Meulu dan suaminya melihat tulang-tulang berserakan. Beungong Meulu yakin bahwa itu tulang-tulang kakaknya. Maka, dikumpulkannya tulang-tulang tersebut kemudian suaminya membaca doa sambil memercikkan air bunga pada tulang-tulang tersebut. Atas perkenan Tuhan, tiba-tiba terjadi keajaiban. Beungong Peukeun menjelma dan berdiri di hadapan mereka. Sejak saat itu Beungong Peuken tinggal bersama adiknya dan Beungong Meulu tidak lagi membisu.


Suatu hari, Beungong Peukun berjalan-jalan di tepi pantai. Saat itu dia melihat seekor ikan raksasa berwarna kemerahan. Dihujamkannya sebilah pedang ke tubuh ikan tersebut kemudian dicongkelnya mata ikan tersebut. Karena terlalu keras, mata ikan tersebut terpelanting jauh hingga jatuh di halaman seorang penguasa di sebuah negeri. Mata ikan tersebut kemudian ber­ubah menjadi gunung. Sang penguasa merasa gelisah dengan adanya gunung di halamannya. Ia kemudian mengadakan sebuah sayembara. Barang siapa dapat memindahkan gunung tersebut dari halaman rumahnya, dia akan dijadikan penguasa di negeri itu dan dinikahkan dengan anaknya.

Beungong Peukeun yang mendengar sayembara tersebut segera berangkat ke sana. Begitu tiba di tempat yang di­maksud, dia segera mencongkel gunung tersebut dengan pedang saktinya. Dalam sekejap, gunung tersebut dapat dilemparkannya jauh-jauh. Sang penguasa menepati janjinya. Beungong Peukeun diberi kekuasaan memerintah negeri tersebut dan dinikahkan dengan putri penguasa. Demikianlah kisah tentang dua saudara ini. Akhirnya, mereka berdua hidup bahagia.

Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga

Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga
” Alkisah, dizaman dahulu kala, di Aceh Selatan hidup sepasang naga . Sepasang naga ini, memiliki anak perempuan yang bernama Putri Naga atau Putri Bungsu. Putri ini cantik jelita.  Putri nan rupawan ini, menurut cerita didapat dari laut kepas disaat selesai badai dahsyat yang menenggelamkan sebuah kapal dari daratan cina.
Konon, pada saat itu, sepasang naga tersebut sedang menyusuri lautan yang bergelombang. Si Naga jantan tiba-tiba berhenti, tertegun memperhatikan sebuah titik hitam di tengah laut. Titik hitam itu menarik perhatiannya. Lamat-lamat titik hitam itu kian mendekat ke arah sang naga disebabkan oleh arus gelombang laut. Si Naga Jantan dan Betina terus memperhatikan titik hitam itu. Ketika titik hitam itu semakin mendekat, Sang Naga melihat adanya kayu pecahan dari sebuah kapal dan diantara kayu-kayu tersebut terdapat seorang bayi mungil tersangkut diatas kayu yang mengapung.
Bayi mungil ini terapung-apung dipermainkan ombak hingga akhirnya sepasang naga itu menolong dan mengasuhnya disarang mereka. Karena sepasang naga tersebut tidak mempunyai keturunan lalu bayi mungil itu mereka jadikan sebagai anak pungut dan diberi nama dengan Putri Bungsu atau lebih dikenal dengan nama Putri Naga. Syahdan, sepasang naga dan si putri bungsu mendiami sebuah daratan disekitar Desa Batu Itam (nama sekarang-red) Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan.
Memang pada masa itu memang sering terlihat masuknya kapal – kapal dagang dari negeri asing ke wilayah Aceh Selatan untuk membeli rempah-rempah yang tumbuh subur didaerah tersebut. Menurut cerita, nilam, cengkeh dan pala merupakan komoditi yang paling banyak terdapat di daratan Aceh Selatan, makanya lalu lintas perairan dikawasan itu cukup ramai.
Kembali kecerita, Sepasang naga itu sangat senang mendapatkan putri berbentuk manusia. Dengan suka cita sepasang naga tersebut mengasuh dan merawat si putri. Sementara itu, setelah selamat dan menepi kedarat orangtua kandung si Putri (asal dari cina -red) begitu sedih kehilangan buah hatinya setelah perahu mereka kandas dihempas badai dahsyat. Mereka berpikir bahwa anak perempuan kesayangannya sudah hilang tenggelam dalam laut, sehingga dengan perasaan pilu (menurut cerita) merekapun kembali kenegeri asal dengan menumpang kapal dagang lain.
Kedua Naga itu sangat menyanyangi putri pungut mereka. Bahkan, Naga betina selalu memeluk putri kecil itu dalam cengkeramnya agar tidak hilang. Layaknya anak-anak, Putri bungsu setelah sadar dari pingsannya, ketakutan dan menangis sejadi-jadinya begitu melihat sosok Naga yang menyeramkan. Walaupun sedih, sepasang naga tersebut berupaya agar Putri bungsu tidak merasa ketakutan dan mau menerima mereka sebagai keluarga barunya. Seiring waktu, Putri bungsu akhirnya menerima keadaannya dan bergaul dengan hangat dengan sepasang naga tersebut.
Saking sayangnya pada Putri Bungsu, naga jantan menciptakan tempat bermain nan indah di gunung itu. Mulai dari tempat pemandian si putri hingga tempat – tempat lainnya dipenuhi agar Putri Bungsu suka dan tidak pergi dari mereka. Semua Semua itu dilakukan agar Putri Bungsu betah tinggal bersama mereka.
Begitulah, sementara itu waktu terus bergulir. Putri Bungsu pun sudah merangkak remaja. Kedua ekor naga tersebut sangat memuji akan kecantikan Putri Bungsu. Matanya sedikit sipit, kulit yang putih serta pembawaannya yang anggun membuat sepasang naga makin sayang kepada Putri Bungsu. Mereka sangat memanjakan sang putri. Sementara itu, Putri Bungsu yang bertahun-tahun tinggal dan menetap bersama dua ekor naga dalam sebuah gua mulai merasa tidak betah. Berkali-kali dia meminta pada ‘orangtua asuhnya’ agar diperkenankan untuk melihat daratan dan melihat orang-orang, namun kedua naga tidak menyetujui. Dalam anggapan mereka, apabila si putri diizinkan keluar, maka kemungkinan untuk ditinggalkan sudah tentu ada. Itulah sebabnya Putri Bungsu tidak pernah dibawa ke daratan.
Hingga pada suatu hari, Putri Bungsu bertekat untuk segera meninggalkan kediaman orang tua asuhnya tersebut. Niat untuk melarikan diri ini pun dirancang dengan matang sehingga kedua naga yang cerdas itu tidak mengetahui. Hari demi hari terus berlalu, Putri Bungsu yang jelita semakin patuh pada aturan sang naga. Hal ini membuat sepasang naga yakin dan percaya bahwa si putri tidak akan meninggalkan mereka. Oleh karena itu, sering terlihat sepasang naga pergi mengarungi lautan dan meninggalkan Putri Bungsu sendiri di goa kediaman mereka.
Putri Bungsu bukanlah gadis yang bodoh. Walaupun sering ditinggalkan sendiri sehingga peluang untuk pergi terbuka, tapi demi menjaga kepercayaan sang naga kepadanya, dia membiarkan keadaan tersebut berlangsung. Bahkan, pada suatu hari ada terlihat sebuah kapal yang melaju agak dekat dengan kediamannya. Dalam hatinya merasa sangat gembira manakala terlihat olehnya manusia-manusia yang berpakaian rapi berdiri dianjungan kapal. Saat itu dengan berani, Putri Bungsu mulai sering menampakkan diri dipenggir goa agar kehadirannya disitu menjadi perhatian setiap kapal yang lewat.
Hingga pada ketika, disaat sepasang naga berpamitan untuk pergi agak lama sehingga harus meninggalkan sang putri sendirian digoa. Putri Bungsu sangat girang karena dalam kurun waktu tersebut, rencana untuk melarikan diri akan terlaksana. Begitulah, setelah puluhan kilometer naga berlalu, ada sebuah kapal berlayar dan kebetulan sudah menyaksikan keelokan sang putri dan nakhkoda kapal pun segera bersandar didekat pulau itu kemudian membawa Putri Bungsu berlayar. Biasanya, setiap kapal tidak berani dekat-dekat dengan pulau tersebut karena sering bertiup angin kencang dan sering membuat awak kapal sangat kerepotan menjaga agar tidak tenggelam. Hal ini disebabkan oleh ulah kedua naga itu yang tidak ingin tempat mereka didekati.
Setelah Sang Putri berlayar, ditempat lainnya, Naga betina merasa hatinya tidak nyaman sehingga memutuskan untuk kembali kekediaman mereka. Namun betapa bingungnya kedua naga itu karena keberadaan putri bungsu tidak terlihat. Seluruh sudut pulau itu mereka susuri namun Putri Bungsu sudah hilang. Naga Betina sangat sedih sementara itu naga jantan marah.
Akhirnya diputuskan untuk mencari Putri Bungsu dilautan lepas. Sasaran mereka adalah kapal-kapal yang lewat. Kebetulan dilautan terlihat sebuah titik hitam yang melaju dekat dengan sebuah pulau besar. Dengan segera kedua naga tersebut mengejarnya. Setelah mengintai, mereka melihat Putri Bungsu berada disana. Kedua naga sangat marah, mengira Putri mereka diculik manusia sehingga kapal dan seluruh penumpang menjadi terancam. Dengan ketakutan, seluruh penumpang kapal berteriak – teriak. Angin membawa teriakan mereka pada sebuah goa yang bernama Goa Kalam. Didalamnya terdapat seorang tua yang sedang bertapa. (Tidak ada keterangan yang jelas siapa nama sebenarnya dari tokoh ini-red). Orang tua ini disebut dengan Tuan Tapa. Tuan tapa yang mendengar jeritan dan teriakan ketakutan merasa tidak tentram. Lalu, Tuan tapa mengambil tongkatnya dan keluar dari goa. Dengan kesaktiannya, Tuan Tapa melihat dengan jelas ditengah lautan terjadi perkelahian antara sepasang naga dengan penumpang kapal.
Tanpa menunggu, Tuan Tapa kemudian merubah ukuran tubuhnya menjadi besar. (menurut cerita, laut didaerah Tapaktuan hanya sebatas pinggangnya -red). Setelah itu dengan pesat, Tuan Tapa menengahi perkelahian yang tidak seimbang itu. Namun sepasang naga yang sudah kalap berbalik menyerang Tuan Tapa. Karena terjadi gelombang besar akibat gerakan sepasang naga itu, Kapal pun terlempar jauh. Perkelahian antara sepasang naga dengan Tuan Tapa berlangsung seru. Bertubi – tubi kedua naga menyemburkan api dari mulutnya sementara ekor dan cakar mereka tidak ketinggalan menyerang. Begitulah, berkat kesaktian dari Tuan Tapa, semua serangan sepasang naga berhasil diredam.
Akibat perkelahian itu, Pulau besar yang berada ditengah laut pun hancur dan terpisah-pisah menjadi 99 buah (selanjutnya disebut dengan Pulau Banyak, pulau ini berada di kabupaten Aceh Singkil)
Hingga pada suatu ketika, Tongkat Tuan Tapa berhasil mengenai tubuh naga jantan sehingga hancur terberai. Darahnya memancar keluar, sebagian besar terpencar ke bagian pesisir dan membeku (Selanjutnya tempat dimana darah naga itu tumpah disebut dengan Desa Batu Sirah atau Batee Mirah). Sementara hati dan jantungnya juga tercampak kepesisir (daerah ini disebut dengan desa Batu Itam atau Batu yang menghitam -red). Naga Jantan mati dengan tubuh hancur.
Melihat pasangannya mati,  Naga betina ketakutan lalu melarikan diri.  Demi menghindar dari kematian, Naga Betina yang panik lari tanpa tujuan dan menabrak sebuah pulau lainnya sehingga pecah menjadi dua pulau (selanjutnya disebut dengan Pulau Dua, berada diwilayah laut Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan).
Sementara itu, akibat dari pertempuran antara sepasang Naga dan Tuan Tapa, masih meninggalkan jejak berupa tongkat. Setelah dipugar, Tongkat itu, dipercayai sebagai tongkat Tuan Tapa.

Kemudian, Bagaimana nasib sang Putri? menurut cerita, Sang Putri akhirnya kembali hidup normal layaknya manusia dan hidup bahagia bersama kedua orangtuanya didaratan cina.

Jumat, 17 Mei 2013

75 Fungsi Tombol Pada Keyboard

Kalian pasti sangat sering mendengar kata Keyboard. Ya, keyboard adalah papan ketik pada Komputer atau Laptop. Keyboard terdiri dari Typing Keys, Numeric Keypad, Function Keypad, Control Keys. Nah, sekarang saya akan memberitahukan tentang Fungi tombol Keyboard :
  1. Ctrl + A : Select All
  2. Ctrl + B : Bold
  3. Ctrl + C : Copy
  4. Ctrl + D : Font
  5. Ctrl + E : Center Alignment
  6. Ctrl + F : Find
  7. Ctrl + G : Go To
  8. Ctrl + H : Replace
  9. Ctrl + I : Italic
  10. Ctrl + J : Justify Alignment
  11. Ctrl + K : Insert Hyperlink
  12. Ctrl + L : Left Alignment
  13. Ctrl + M : Hanging Indent
  14. Ctrl + N : New
  15. Ctrl + O : Open
  16. Ctrl + P : Print
  17. Ctrl + Q : Normal Style
  18. Ctrl + R : Right Alignment
  19. Ctrl + S : Save / Save As
  20. Ctrl + T : Left Indent
  21. Ctrl + U : Underline
  22. Ctrl + V : Paste
  23. Ctrl + W : Close
  24. Ctrl + X : Cut
  25. Ctrl + Y : Redo
  26. Ctrl + Z : Undo
  27. Ctrl + 1 : Single Spacing
  28. Ctrl + 2 : Double Spacing
  29. Ctrl + 5 : 1,5 lines
  30. Ctrl + Esc : Start Menu
  31. F1 : Menjalankan fungsis pertolongan yang disediakan pada Word
  32. F2 : Memindahkan teks atau objek yang dipilih
  33. F3 : Menjalankan perintah AutoText
  34. F4 : Mengulangi perintah sebelumnya
  35. F5 : Menjalankan perintah Find and Replace atau Goto
  36. F6 : Menjalankan Perintah Other Pane
  37. F7 : Memeriksaan kesalahan ketik dan ejaan teks
  38. F8 : Awal perintah penyorotan/pemilihan teks atau objek
  39. F9 : Mengupdate Field (Mail Merge)
  40. F10 : Mengaktifkan Menu
  41. F11 : Memasukkan field berikutnya (Mail Merge)
  42. F12 : Mengaktifkan dialog Save As
  43. Esc : Membatalkan dialog / perintah
  44. Enter : Melaksanakan pilihan atau mengakhiri suatu paragraf
  45. Tab : Memindahkan teks sesuai dengan tanda tab yang ada pada ruler horizontal
  46. Windows : Mengktifkan Menu Start
  47. Shortcut : Mengaktifkan shortcut pada posisi kursor
  48. Delete : Menghapus 1 karakter di sebelah kanan kursor
  49. Backspace : Menghapus 1 karakter di sebelah kiri kursor
  50. Insert : Menyisip karakter di posisi kursor
  51. Home : Memindahkan posisi kurosr ke awal baris
  52. End : Memindahkan posisi kurosr ke akhir baris
  53. Page Up : Menggulung layar ke atas
  54. Page Down : Menggulung layar kebawah
  55. Up : Memindahkan kursor 1 baris ke atas
  56. Down : Memindahkan kursor 1 baris ke bawah
  57. Left : Memindahkan kursor 1 karakter ke kiri
  58. Right : Memindahkan kursor 1 karakter ke kanan
  59. Num Lock On : Fungsi pengetikan angka-angka dan operator matematik aktif
  60. Num Lock Off : Fungsi tombol navigasi aktif
  61. Shift + F10 : Membuka menu pintas, sama seperti mengklik kanan
  62. Alt : Penekanan tombol yang tidak dikombinasikan dengan tombol lain hanya berfungsi untuk mengaktifkan atau memulai penggunaan menu bar
  63. Shift + Delete : Menghapus item yang dipilih secara permanen tanpa menempatkan item dalam Recycle Bin
  64. Ctrl + Right Arrow : Memindahkan titik penyisipan ke awal kata berikutnya
  65. Ctrl + Left Arrow : Memindahkan titik penyisipan ke awal kata sebelumnya
  66. Ctrl + Down Arrow : Memindahkan titik penyisipan ke awal paragraf berikutnya
  67. Ctrl + Up Arrow : Memindahkan titik penyisipan ke awal paragraf sebelumnya
  68. Alt + F4 : Menutup item aktif, atau keluar dari program aktif
  69. Alt + Enter : Menampilkan properti dari objek yang dipilih
  70. Alt + Spacebar : Buka menu shortcut untuk jendela aktif
  71. Ctrl + F4 : Close dokumen aktif dalam program-program yang memungkinkan Anda untuk memiliki beberapa dokumen yang terbuka secara bersamaan
  72. Alt + Tab : Switch antara item yang terbuka
  73. Alt + Esc : Cycle melalui item dalam urutan yang mereka telah dibuka
  74. Ctrl + Shift + Tab : Bergerak mundur melalui tab
  75. Shift + Tab : Bergerak mundur melalui pilihan

Semoga bermanfaat..!!!

Selasa, 02 April 2013

Insecta


Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.

A. Ciri-Ciri Insecta
1). Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
  1. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal)
  2. Sepasang antena/alat peraba.
  3. Tiga pasang alat mulut, yaitu :
  • rahang muka
  • rahang tengah
  • rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
  1. mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
  2. mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
  3. mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
  4. mulut mengisap, misalnya kupu-kupu



Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
  1. kaki untuk menggali (anjing tanah)
  2. kaki untuk meloncat (belalang)
  3. kaki untuk berenang (kumbang air)
  4. kaki untuk pengumpul serbuk sari
  5. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
  6. kaki untuk memegang (belalang sembah)

2). Sistem Organ Insecta
Sistem Organ
Keterangan
Sistem pernapasanOrgan pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
Sistem peredaran darahTipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
Sistem syarafSistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem ekskresiPengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
Sistem reproduksiInsecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkanpaedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.



B. Klasifikasi Insecta
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota(bersayap)Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.

Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
  1. Telur
  2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
  3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera
 
Sebagai contoh adalah daur hidup dari belalang. Pelajarilah gambar di bawah ini !
Daur Hidup Belalang

Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari ordoArchyptera/Isoptera.
1.    Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
  • Metamorfosis tidak sempurna.
  • Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
  • Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
  • Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
  • Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
  • Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
  • Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini!
Daur Hidup Rayap

2.  Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
  • Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
  • Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
  • Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
  • Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
  • Belalang (Dissostura sp)
  • Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
  • Belalang sembah (Stagmomantis sp)
  • Kecoak (Blatta orientalis)
  • Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
  • Jangkrik (Gryllus sp)





3.  Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
  • Mempunyai dua pasang sayap
  • Tipe mulut mengunyah
  • Metamorfosis tidak sempurna
  • Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
  • Antenanya pendek
  • Larva hidup di air
  • Bersifat karnivora
Contohnya :
  • Capung (Aeshna sp)
  • Capung besar (Epiophlebia)


4.    Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
 Ciri-ciri Hemiptera :
  • Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
  • Tipe mulut menusuk dan mengisap
  • Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
  • Walang sangit (Leptocorixa acuta)
  • Kumbang coklat (Podops vermiculata)
  • Kutu busuk (Eimex lectularius)
  • Kepinding air (Lethoverus sp)




1.    Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
  • Tipe mulut mengisap
  • Mempunyai dua pasang sayap
  • Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
  • Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
  • Tonggeret (Dundubia manifera)
  • Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
  • Wereng coklat (Nilapervata lugens)
  • Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
  • Kutu daun (Aphid sp)
Kutu dan Togeret
Aphid Daun
Aphid Daun

Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, perhatikan film dibawah ini !

Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
1.    Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa (kepompong), imago)
Undur-undur
Undur-undur

Undur-undur Bersayap
Undur-undur Bersayap
2.    Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
  • Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
  • Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
  • Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
  2. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
  • Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
a.    Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
  • Hama kelapa (Hidari irava)
  • Hama daun pisang (Erlonata thrax)
  • Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
  • Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
b.    Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
  • Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
  • Ulat jengkol (Plusia signata)
  • Kupu ulat sutra (Bombyx mori)


Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

3.    Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
  • Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
  • Lalat (Musca domestica)
  • Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
  • Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
  • Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.
Gambar : (a) lalat rumah (b) lalat Tzetze (c) nyamuk kecil (d) nyamuk
Gambar : (a) lalat rumah (b) lalat Tzetze (c) nyamuk kecil (d) nyamuk
Lalat Tzetze
Lalat Tzetze

Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar berikut ini !
Perbedaan Nyamuk

4.    Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
  • Mempunyai dua pasang sayap.
  • Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut menggigit.
Contoh:
  • Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
  • Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
  • Kumbang beras (Calandra oryzae)
Kumbang

1.    Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
  • Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
  • Mempunyai mata tunggal.
  • Tipe mulut mengisap.
  • Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).
  • Metamorfosis sempurna.
Contoh:
  • Pinjal manusia (Pubex irritans).
  • Pinjal anjing (Ctenocephalus canis).
  • Pinjal kucing (Ctenocephalus felis).
  • Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)

6.    Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
  • Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
  • Tipe mulut menggigit dan menjilat.
Contoh:
  • Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
  • Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)
  • Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung)
  • Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
tawon

Lebah dan semut mempunyai sifat polimorfisme, yaitu adanya beberapa bentuk tubuh khusus sesuai dengan tugas yang diemban dalam suatu kehidupan sosial masyarakatnya. Pembagian tugas dalam masyarakat Hymenoptera adalah sebagai berikut :
  1. Ratu, hewan betina fertil tugasnya bertelur.
  2. Raja, hewan jantan terjadi karena partenogenesis (telur yang tak dibuahi oleh sperma jantan) dan bertugas mengawini ratu. Setelah kawin lebah jantan diusir dari sarang dan kemudian mati. Sementara itu ratu telah menyimpan spermatozoid di dalam spermateka.
  3. Pekerja, adalah betina mandul yang berasal dari telur yang dibuahi sperma. Tugasnya menyediakan makanan, memberi makan larva ratu, membuat sarang dan membersihkan sarang.
 

C. Peranan Insecta dalam Kehidupan
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
Insecta yang menguntungkan :
  1. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
  2. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
  3. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
  4. Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
  5. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
  6. Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Beberapa insecta yang merugikan antara lain :
  1. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
  2. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
  3. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
  4. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
  5. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagaiColeoptera, misal: kumbang beras, kepik.
  6. Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
  7. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap
    .